PT KONTAK PERKASA FUTURES | Dolar melayang mendekati level tertingginya dalam lima minggu terhadap mata uang utama lainnya pada hari Kamis (18/1) setelah data penjualan ritel AS yang kuat menambah ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, stabil di 103,33 di jam perdahangan Eropa, setelah mencapai 103,69 pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak 13 Desember.
Para pedagang telah memangkas peluang penurunan suku bunga Federal Reserve pertama pada bulan Maret menjadi 61%, dari 65% pada hari Selasa, menurut FedWatch Tool CME.
Dolar melonjak setinggi 148,525 yen pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak akhir November.
Terakhir diperdagangkan 0,2% lebih rendah hari ini di 147,778 yen. Namun, pada akhir minggu lalu, nilainya sama lemahnya dengan 144,35 yen.
Euro datar di $1,0881. Mata uang tersebut telah pulih dari level terendah lima minggu di $1,08445 pada hari Rabu, didukung oleh komentar Presiden ECB Christine Lagarde kepada Bloomberg bahwa kemungkinan akan ada dukungan mayoritas di kalangan pejabat ECB untuk penurunan suku bunga di musim panas, lebih lambat dari ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga di musim semi. .
Sterling naik 0,1% menjadi $1,26889, lanjutkan kenaikan menyusul reli pada hari Rabu setelah data menunjukkan inflasi meningkat secara tak terduga pada bulan Desember, memperkuat ekspektasi Bank of England akan lebih lambat dalam menurunkan suku bunga dibandingkan bank sentral lainnya.
Dolar Australia sedikit berubah pada $0,6555, setelah pulih dari kerugian sebesar 0,4% menjadi $0,65255 sebelumnya ketika data menunjukkan penurunan lapangan kerja yang tidak terduga pada bulan Desember, menambah kemungkinan bahwa tingkat suku bunga telah mencapai puncaknya di negara tersebut. (Tgh) PT KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber: Reuters
ptkpfsurabaya 